Ujian Kenaikan Kelas sudah berakhir hari kemarin. Ujian yang mengharuskan para siswa menjawab banyak pertanyaan di atas kertas, dan jawaban mereka harus sesuai apa yang telah diajarkan bapak dan ibu guru. Ujian di dalam kelas dengan guru sebagai pengawas yang mendampingi.
Penat dan bosan rasanya berada di dalam ruangan tes sebagai pengawas, bukan karena malas bekerja, capek atau apalah alasan lainnya, tetapi saya merasa it's a completely waste of time and money...
Melihat gelagat para siswa yang tidak pernah siap dengan ujian, seperti tulisan yang pernah saya posting sebelumnya di blog ini, silakan klik tulisan Sampai Kapan Tidak Bisa Jadi Diri Sendiri?
Belum lagi nanti setelah ujian selesai, pasti mereka sibuk dengan hajatan rutin mereka, menjadi 'panitia remedial test'... Biasanya hanya mengulang mengerjakan soal-soal ujian yang kemarin mereka kerjakan, dan kali ini lebih mengasyikkan karena mereka bebas mengerjakan dengan teman-teman yang bernasib sama lalu dikumpulkan sebagai syarat sudah memperbaiki nilai sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), di sekolah tidak ada kegiatan lain, artinya setelah hajatan mereka selesai, atau bahkan bisa dibawa pulang untuk dikerjakan di rumah, mereka bisa pulang lebih awal dan bebas...
Saya tidak akan mengkritik kurikulum atau sistem yang ada di negara kita ini mengenai pendidikan. Walaupun saya merasakan sekali betapa hati kecil saya berontak dengan sistem pendidikan yang sekarang diterapkan. Saya hanya mencoba berpikir bahwa mereka yang berada di atas sana sudah mengambil keputusan, kebijakan dengan segala pertimbangan yang orang awam seperti saya tidak sampai memikirkannya, Saya sadar, menjadi komentator itu lebih mudah daripada menjadi pemain...
Tetapi banyak hal yang saya sering diskusikan dengan beberapa teman sesama guru, mengenai sistem pendidikan sekarang, tujuan sekolah yang sebenarnya, pentingnya menyatukan visi, kerja tim untuk satu tujuan, saling berbagi berbagai ide yang bermanfaat demi siswa-siswa kami, tapi sekali lagi, apalah arti ide tanpa eksekusi, yang untuk melaksanakannya selalu terbentur dengan sistem, peraturan, uang dan banyak faktor lainnya...
Negara ini sudah butuh revolusi mental...
Pendidikan sudah gawat darurat begini, satu hal yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki diri sendiri, berkontribusi semampunya demi perbaikan untuk dunia pendidikan di negara ini...
Sebagai guru, sudah tepatkah cara kita mengajar? Apakah sistem yang ada selama ini sudah cukup baik untuk mengembangkan potensi anak secara maksimal? Atau justru membebani dan membuat anak menjadi stres? Apakah pendidikan yang diberikan telah cukup membuat anak berproses menjadi manusia yang berakhlak atau hanya sekadar mendapat angka-angka di rapor saja?
Pendidikan sudah gawat darurat begini, satu hal yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki diri sendiri, berkontribusi semampunya demi perbaikan untuk dunia pendidikan di negara ini...
Sebagai guru, sudah tepatkah cara kita mengajar? Apakah sistem yang ada selama ini sudah cukup baik untuk mengembangkan potensi anak secara maksimal? Atau justru membebani dan membuat anak menjadi stres? Apakah pendidikan yang diberikan telah cukup membuat anak berproses menjadi manusia yang berakhlak atau hanya sekadar mendapat angka-angka di rapor saja?
Comments
Post a Comment