Skip to main content

No Regrets

Sudah sepekan di tempat yang baru, banyak cerita, banyak hal baru, so far so good, alhamdulillah... Pun begitu saya masih teringat saat terakhir saya berpamitan di SMK Negeri Bansari tercinta, saat saya memastikan tulisan nama saya di SK mutasi saya. Terbesit pertanyaan dalam hati, tegakah saya?! Meninggalkan lima belas kelas karena kebetulan semester ini Bu Yumi, partner bahasa Inggris saya akan cuti pergi haji... Dan yang lebih berat lagi, tahun ini Ujian Nasional dilaksanakan beberapa bulan lebih awal... Semoga bisa ada solusi segera...


Ya Allah... Kejamnya diri ini, rasanya sangat berat kaki melangkah. Bahkan berpamitan dan berpelukan dengan teman-temanpun rasanya berat sekali. Saya memilih pergi begitu saja berharap semuanya tidak ada yang berubah... Walaupun saya sadar sedang mengingkari kenyataan...

Maafkan semuanya, saya harus melangkah keluar. Ini bukan pilihan. Sekali lagi saya tidak punya pilihan. Bukan karena saya sudah tidak sabar ingin hijrah...

Sudah sejak tiga tahun lalu, setiap awal tahun pelajaran baru saya selalu berharap-harap cemas apakah mutasi yang kami ajukan sudah disetujui atau tertunda (lagi)...

Yah, takdir berbicara tahun ini saya harus membulatkan tekad mencari ridho Allah untuk memenuhi permintaan dan membahagiakan suami saya yang harus rawat jalan cuci darah seminggu dua kali, semoga dengan ini kondisi psikis membaik dan kesehatan bisa berangsur pulih, aamiiin... mohon doanya... Terimakasih...

Bismillah...

Meski harus melepas semua yang sudah saya perjuangkan selama hampir tujuh tahun ini. Melihat air mata sedih anak-anak didik saya semuanya, harus melihat wajah-wajah sedih mereka... Merelakan semua urusan keadministrasian dikmen dan semua yang berhubungan dengan kelanjutan karir sebagai guru SMK yang akan segera berpindah menjadi pegawai wilayah propinsi, yang sebenarnya sampai detik ini sebelum salah seorang teman menyesalkan hal ini, sama sekali tidak terbesit dalam pikiran saya akan terbesit kata menyesal... dan memang saya tidak menyesal, semoga tidak akan... Tolong jangan disesalkan...

Karena saya hanya berpikir sederhana, menjadi guru adalah panggilan jiwa. Penghasilan adalah hadiah keberkahan dariNya. Semoga saya bisa melaksanakan amanah dengan baik, menemani generasi bangsa menjadi orang-orang yang lebih baik dan berakhlak mulia...

Semoga...

Terharu membaca semua perhatian kalian semua, anak-anak didik saya baik yang masih sekolah dan sudah lulus, baik langsung atau via inbox facebook, terimakasih banyak anak-anakku, semoga kalian semua selalu dilindungi Allah, sehat, berkah, bahagia, sukses menjadi orang-orang yang memberi manfaat untuk keluarga, masyarakat dan bangsa.

Aamiiiin...

Comments

Popular posts from this blog

Manfaatkan Masa Mudamu dengan Cerdas, Wake Up Young Generations!

Here I'm going to write at a glance about you, young generations, the youth of the nation... This writing is especially dedicated for my students :)

Pesan Buat Seluruh Umat Manusia : The Meaning of Life (Subtitle Indones...

Saya menemukan video ini dari share salah seorang teman di facebook. Stop and think. Mari luangkan waktu sebentar untuk menonton video ini, jika kita ingin lebih menyadari untuk apa kita hidup di dunia... You Only Live Once?!

Pelajar dan Ponsel Pintar

          Perkembangan zaman semakin pesat seiring dengan makin canggihnya ponsel pintar (smart phone) dengan berbagai fungsi yang ditawarkan. Kini, ponsel pintar bukan merupakan barang langka yang hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Hampir semua orang sudah memiliki ponsel pintar, termasuk para pelajar SD, bahkan anak-anak balitapun sudah menerima bekas ponsel pintar orang tua mereka karena beberapa alasan, disamping untuk menghibur si anak agar tidak rewel dan juga kebutuhan orangtua memiliki ponsel yang lebih canggih mengikuti perkembangan teknologi. Para balita tersebut biasanya menjadi sangat asyik menonton konten apapun yang disajikan di media sosial. Balita tersebut tidak akan rewel jika sudah ada ponsel pintar di tangannya, sehingga orangtua maupun pengasuh akan tenang dan kesibukannya tidak terganggu kerewelan si balita. Kita banyak menjumpai anak-anak kecil berkumpul bermain dengan teman-teman mereka namun masing-masing hanya sibuk dengan...