Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2021

Complicated

Awalnya aku ingin melanjutkan tulisanku yang lalu, jadi ini bagian keempat (dari tulisanku "Dia Menyapaku Part 1 - 3") hahaha, tapi malah jadi kayak drakor aja, episodenya panjang. Jadi aku tulis dengan judul yang berbeda, meski kontennya masih seputar monster ukuran nano itu. Sesuai judul tulisannya, ruwet alias complicated.   Yet, I really don't want to complicate and mess it up. Tujuanku menulis ini bukan untuk menambah keruwetan, tetapi semoga dapat memberikan sedikit pencerahan, setidaknya untuk diriku sendiri dulu. Itulah sebabnya tulisan ini aku masukkan ke dalam label pikiranku saja (mind of mine). Sejak Maret 2020 lalu, kita semuanya sudah mulai berkenalan dengan si monster nano yang sudah makin ngehits itu. Disini aku tidak akan membahas tentang kebijakan pemerintah ataupun sesuatu yang nantinya akan menciptakan adanya perdebatan pro dan kontra. Hayati lelah bang... Semuanya sudah lelah... I just want to lay down on a beach, let the sun hit my face, and forge...

Dia Menyapaku (Part 3)

Mengapa tulisan ini aku lanjutkan sampai bagian ketiga... Semoga apa yang aku tulis ini dapat memberikan manfaat untuk orang banyak, dan semoga pandemi ini segera cepat berakhir... Hari ini, Senin, 18 Januari 2020 aku sudah mulai masuk kerja. Bismillah, semoga aku memang sudah benar2 sehat, karena alhamdulillah sudah tidak ada gejala yang aku rasakan sampai hari ini, meskipun badanku masih terasa belum fit seperti biasanya, mudah lelah dan kadang juga masih pusing jika terlalu lelah. Aku terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala flu berat, demam dan anosmia. Bukan tanpa dasar aku memutuskan untuk masuk kerja hari ini. Masa karantinaku sudah berlangsung sejak Rabu, tanggal 30 Desember 2020 lalu, hitungan 14 hari memang seharusnya berakhir pada Rabu, tanggal 13 Januari 2021.  Tetapi tenaga kesehatan yang memantauku memberikan petunjuk untuk menambah masa isolasi 3 hari karena aku terkonfirmasi positive Covid-19 dengan gejala. Itu artinya masa isolasi mandiriku baru selesai Sabtu, 16 Janua...

Dia Menyapaku... (Part 2)

Pagi itu, Sabtu 16 Januari 2021, alhamdulillah masa karantinaku selesai. Aku bangun pagi sangat bersemangat, hari itu aku akan mengganti seprei hahahaha... Sudah tidak sabar semprot2 ruangan kamar dan bersih2 rumah berharap semua virusnya mati. Aku masih merasakan sedikit keraguan pada hari itu. Aku berniat meminta surat keterangan selesai karantina dari puskesmas tempat aku melakukan swab.  Pada hari itu juga aku berniat memantabkan hati untuk melakukan swab lagi untuk mengetahui secara pasti bahwa aku sudah sembuh, karena hari itu aku akan menerima surat kebebasanku... My freedom... wkwkwkwk setelah sekian lama tidak bisa memeluk anak-anakku, selama karantina hanya bisa memandang mereka dari jauh... Anakku yang kecil sempat menangis karena ini. Sedih sekali... Ketika di rumah sendiri aku masih harus memakai masker terus... Hanya aku lepas saat di kamar sendirian... Ketika aku harus mencuci pakaianku dengan terpisah, sama saat aku mencuci pakaian ayahku dari RS. Aku diamkan bebera...

Dia Menyapaku... (Part 1)

Tulisan ini aku buat ketika masih menjalani masa karantina, harus melakukan isolasi mandiri karena terkonfirmasi positive Covid-19... Ya, dia menyapaku. Aku termasuk orang yang percaya monster berukuran nano itu ada. Kita semuanya tau ada sebagian orang yang menganggap itu sebagai konspirasi entah, percaya berita2 hoax, dan kenyataannya, keluargaku sudah disapa si Covid-19 itu....  Selama ini kami sekeluarga selalu berusaha menjaga protokol kesehatan 4M, dengan selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, berusaha tetap menjaga jarak dengan orang lain secara fisik, rajin mencuci tangan (bahkan sebelum corona ada, aku sudah membiasakan hal ini), hand sanitizer selalu ada di tas atau saku, sampai berusaha membatasi diri dari kerumunan (acara2 dengan melibatkan banyak orang disana). Apalagi aku menyadari bahwa suamiku memiliki komorbid gagal ginjal yang kesehatannya rentan dan harus dijaga. Hal itu senantiasa kami jaga sebagai ikhtiar, bukan melawan takdir. Memang, sesuatu y...