Skip to main content

Dia Menyapaku (Part 3)

Mengapa tulisan ini aku lanjutkan sampai bagian ketiga... Semoga apa yang aku tulis ini dapat memberikan manfaat untuk orang banyak, dan semoga pandemi ini segera cepat berakhir...

Hari ini, Senin, 18 Januari 2020 aku sudah mulai masuk kerja. Bismillah, semoga aku memang sudah benar2 sehat, karena alhamdulillah sudah tidak ada gejala yang aku rasakan sampai hari ini, meskipun badanku masih terasa belum fit seperti biasanya, mudah lelah dan kadang juga masih pusing jika terlalu lelah. Aku terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala flu berat, demam dan anosmia.

Bukan tanpa dasar aku memutuskan untuk masuk kerja hari ini. Masa karantinaku sudah berlangsung sejak Rabu, tanggal 30 Desember 2020 lalu, hitungan 14 hari memang seharusnya berakhir pada Rabu, tanggal 13 Januari 2021. 

Tetapi tenaga kesehatan yang memantauku memberikan petunjuk untuk menambah masa isolasi 3 hari karena aku terkonfirmasi positive Covid-19 dengan gejala. Itu artinya masa isolasi mandiriku baru selesai Sabtu, 16 Januari 2021. Aku baru mulai masuk kerja Senin, tanggal 18 Januari 2021. 

Masuk kerja pada hari ini, Senin 18 Januari 2021 aku lakukan sekali lagi bukan tanpa dasar. Karena aku bekerja pada sebuah instansi dan bertemu dengan orang banyak, maka aku harus memastikan kondisiku benar2 aman tidak akan menularkan penyakitku ke orang banyak... Pada tulisan ini, aku menjelaskan semuanya supaya tidak ada kesalahpahaman, dan supaya kita dapat saling menjaga. 

Aku membaca sebuah informasi yang aku dapatkan melalui instagram yang dapat dibaca disini. 

Disitu tertulis:

ningzsppd

Untuk pertanyaan sejuta umat yang sampai sekarang masih selalu ditanyakan, sy buat penjelasan lagi yang lebih singkat dan sederhana. Semoga teman-teman lebih paham dan tidak terobsesi lagi dengan hasil swab negatif

Fokuslah SEMBUH bukan fokus mencari hasil swab PCR negatif

“Tapi saya ga bisa masuk kerja karena kantor minta hasil swab PCR 2x negatif”

Bantu edukasi ya ke kantor-kantor bahwa penilaian sembuh itu bukan swab negatif tapi lebih penting penilaian holistik terkait perjalanan alamiah penyakit dan gejala yang ada

Terima kasih mas @rizaputranto selalu dibantu mencari referensi jurnal yg update dan jelas

SEMOGA BERMANFAAT

#drningzedukasicovid

Tadinya aku memang masih berpikiran bahwa aku ingin memastikan kondisiku benar2 sudah bebas dari Covid-19 dengan melakukan swab antigen, dan alhamdulillah sudah NEGATIVE.

Menurut informasi yang aku baca, ternyata hasil swab PCR/antigen yang sudah NEGATIVE belum tentu menunjukkan SEMBUH. 

Seseorang terkonfirmasi positive Covid-19 dengan gejala ringan melalui masa menular 8-10 hari dan akan terdeteksi positive selama 14 - 20 hari. Kondisi tersebut tergantung dengan gejala yang dialami masing-masing individu. Sedangkan untuk yang bergejala berat, melalui masa menular 18-32 hari dan terdeteksi positive hingga 83 hari.

Masa menular artinya masa seseorang masih bisa menularkan ke orang lain, meskipun gejala sudah hilang (inilah yang disebut pseudosimtomatik (OTG yang berbahaya), hasil swab PCR/antigen sudah negative.

Apa yang aku alami saat aku menjalani masa isolasi mandiri, sampai hari Rabu, 13 Januari 2020, gejala flu berat dan demam yang aku alami sudah jauh membaik, meskipun hidung dan tenggorokan masih terasa belum nyaman, badan masih belum terasa fit, mudah capek. Anosmia (hilang penciuman) masih aku rasakan sampai hari Sabtu, 16 Januari 2021 baru aku bisa mencium aroma dari jarak jauh (tidak aku dekatkan ke hidung seperti sebelumnya), baru pagi aku bisa mencium aroma tidak sedap dari got lingkungan tempat tinggalku. 

Aku hanya seorang pasien terkonfirmasi Covid-19 yang sangat awam, seseorang sangat berusaha untuk sembuh, dengan mematuhi petunjuk2 yang diberikan tenaga kesehatan yang memantauku. Aku tidak mau paranoid berlebihan, memang aku sangat takut di awal. Banyak kekhawatiran yang justru jika aku lanjutkan malah akan berdampak buruk terhadap sistem imunku. Aku berusaha mencari informasi kesehatan untuk aku bisa bangkit sembuh dan menjaga keluarga dan lingkunganku tetap sehat. Semoga informasi yang aku bagikan ini dapat bermanfaat dan Anda semuanya senantiasa sehat.

Taken from: https://www.instagram.com/p/CKIqD4HhBLc/?igshid=mxv5eazyghve




Comments

Popular posts from this blog

Manfaatkan Masa Mudamu dengan Cerdas, Wake Up Young Generations!

Here I'm going to write at a glance about you, young generations, the youth of the nation... This writing is especially dedicated for my students :)

Pesan Buat Seluruh Umat Manusia : The Meaning of Life (Subtitle Indones...

Saya menemukan video ini dari share salah seorang teman di facebook. Stop and think. Mari luangkan waktu sebentar untuk menonton video ini, jika kita ingin lebih menyadari untuk apa kita hidup di dunia... You Only Live Once?!

Pelajar dan Ponsel Pintar

          Perkembangan zaman semakin pesat seiring dengan makin canggihnya ponsel pintar (smart phone) dengan berbagai fungsi yang ditawarkan. Kini, ponsel pintar bukan merupakan barang langka yang hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Hampir semua orang sudah memiliki ponsel pintar, termasuk para pelajar SD, bahkan anak-anak balitapun sudah menerima bekas ponsel pintar orang tua mereka karena beberapa alasan, disamping untuk menghibur si anak agar tidak rewel dan juga kebutuhan orangtua memiliki ponsel yang lebih canggih mengikuti perkembangan teknologi. Para balita tersebut biasanya menjadi sangat asyik menonton konten apapun yang disajikan di media sosial. Balita tersebut tidak akan rewel jika sudah ada ponsel pintar di tangannya, sehingga orangtua maupun pengasuh akan tenang dan kesibukannya tidak terganggu kerewelan si balita. Kita banyak menjumpai anak-anak kecil berkumpul bermain dengan teman-teman mereka namun masing-masing hanya sibuk dengan...