 |
SMK Negeri Bansari
|
Hari Ulang Tahun SMK Negeri Bansari ke VII ini kami mencoba memperkenalkan diri melalui kegiatan Festival Memedi Sawah Temanggung 2015.

SMK Negeri Bansari yang terletak di Dusun Putihan, Campuranom Bansari mempunyai pemandangan yang sangat memanjakan mata kita. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bansari memiliki kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang merupakan wujud perhatian Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk masyarakat khususnya Kecamatan Bansari dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani. Dengan adanya SMK Negeri Bansari diharapkan mampu menampung tamatan SMP yang masih rentan putus sekolah untuk melanjutkan pada jenjang sekolah menengah kejururuan. Salah satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa bidang pertanian merupakan salah satu penghasilan utama perekonomian masyarakat Bansari.
Dengan adanya kebijakan pemerintah tentang impor hasil pertanian maka akan semakin menyulitkan bagi petani. Sudah selayaknya pertanian Indonesia mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. SMK Negeri Bansari terus mencoba dan berupaya menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kualitas hasil dan produk pertanian. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan metode pertanian ramah lingkungan.
 |
liarakhman.blogspot.com |

Untuk meningkatkan peran SMK Negeri Bansari di masyarakat dalam bidang pertanian, SMK Negeri Bansari mengadakan kegiatan Festival orang-orangan sawah (memedi sawah). Memedi sawah atau disebut orang-orangan sawah merupakan replika manusia yang ditempatkan di atas tanah yang tengah dibudidayakan (sawah, kebun, ladang, dll) yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti burung atau binatang lainnya (hama sawah) agar tidak merusak biji, tunas, serta buah-buahan yang tengah tumbuh di areal itu. Orang-orangan sawah merupakan produk universal petani-petani seluruh dunia karena hampir seluruh peradaban di dunia bercocok tanam menggunakan orang-orangan sawah meskipun dengan spesifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan lokal wilayah masing-masing. Saat ini orang-orangan sawah sudah sulit dijumpai di Temanggung. Walaupun sebagian besar petani masih menanam padi.
 |
liarakhman.blogspot.com |
Petani memiliki maksud dan tujuan dalam setiap pemasangan memedi sawah atau orang-orangan sawah. Secara umum, tujuan utama dari orang-orangan sawah adalah sebagai media bagi petani untuk menjaga tanaman budidayanya dari serangan hama pertanian khususnya burung-burung seperti pipit, gagak, dan sebagainya. Dapat dikatakan juga bahwa orang-orangan sawah merupakan media komunikasi non-verbal antara petani dengan hama pertanian untuk membahasakan atau mengatakan pada hama-hama tersebut agar mereka menjauhi tanaman miliknya. Dengan adanya orang-orangan sawah ini, petani tidak harus berjaga-jaga 24 jam di areal pertanian miliknya meskipun efektivitas orang-orangan sawah hanya untuk mengusir hama yang terbang dan kurang baik untuk menjaga sawah dari serangan tikus atau babi hutan.

Di berbagai belahan dunia ini, terdapat bermacam-macam festival orang-orangan sawah yang diadakan sebagai sebuah even tahunan yang ramai. Di Desa Kebon Agung, DIY terdapat sebuah festival yang disebut “Festival Memedi Manuk” yang diikuti oleh berbagai kalangan selain petani baik itu pelajar/mahasiswa maupun masyarakat umum. Berbagai macam memedi manuk di dalam festival ini tidak hanya berupa sosok petani, akan tetapi ada juga yang berupa tikus berdasi dengan toga sarjana atau naga merah pengusir burung.
Di Amerika Serikat, juga terdapat “Scarecrow Festival” yang diadakan setiap tahun di St. Charles, Illinois. Masyarakat desa Kettlewell (Yorkshire Dales, Inggris) menyelenggarakan event tahunan “Kettlewell Scarecrow Festival” sejak 1994. “Kurajong Scarecrow Festival” diadakan juga setiap tahun di desa Kurrajong, New South Wales, Australia sejak tahun 1997. Di Jepang, festival orang-orangan sawah ini disebut “Kakashi Matsuri” yang diselenggarakan setiap tahun di Kaminoyama, Yamagata.
 |
liarakhman.blogspot.com |

Kegiatan “Festival Memedi Sawah Temanggung 2015” di SMK Negeri Bansari memiliki maksud dan tujuan antara lain mengenalkan kembali orang-orangan sawah sebagai alat pengusir binatang (burung) pemakan padi, melestarikan budaya Jawa, dan menarik minat masyarakat untuk menekuni bidang pertanian dengan sungguh-sungguh baik pelajar maupun masyarakat umum.
Rangkaian acara ini dimulai dengan lomba antar kelas di SMK Negeri Bansari yaitu lomba kebersihan, menghias kelas dan taman sekolah, lomba memasak tumpeng, membuat memedi sawah oleh masing-masing anak di semua kelas dan berbagai lomba yang mengasah kreativitas siswa lainnya.
Festival yang diselenggarakan pada tanggal 23 - 25 Mei 2015 ini dihadiri oleh Bapak Wakil Bupati Kabupaten Temanggung, Irawan Prasetyadi yang kebetulan juga sedang merayakan hari ulang tahun beliau pada tanggal 23 Mei. Alhamdulillah acara berjalan lancar dengan antusiasme masyarakat umum dan pelajar yang mengikuti lomba memedi sawah, fotografi, memancing, ngliwet tradisional, geguritan, sampai lomba mewarnai tingkat TK dan SD kelas 1-3, menggambar bercerita untuk SD kelas 3-6. Untuk memperkenalkan prestasi siswa kami, SMK Negeri Bansari juga menggelar stand pameran ketiga jurusan yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Teknik Audio Video dan Multimedia.
 |
Wisata Edukasi Transplanting Bibit Tomat untuk Peserta Lomba Mewarnai |
 |
Wisata Edukasi untuk mengenalkan pertanian pada anak-anak TK dan SD |
 |
liarakhman.blogspot.com |
Pada kegiatan ini tema yang diambil adalah “Jajah Deso Milang Kori” yang artinya menjelajah kemana-mana. Menurut Ketua Panitia, Budiman, tema ini dimaksudkan bahwa SMK Negeri Bansari mencoba menjelajah ke dunia luar, mengenalkan diri agar lebih dikenal dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Temanggung pada umumnya.
 |
Bersama alumni angkatan ke-2 SMKN Bansari |
Sampai hari ini saat saya menulis blog ini, di sekolah kami masih bertebaran hantu-hantu sawah di setiap lokasi lahan, membuat suasana semakin horor namun menarik ;)
 |
liarakhman.blogspot.com |
Saya suka, saya suka.. ;)
ReplyDelete