Tulisan ini merupakan persembahan motivasi untuk siapapun yang membaca dan terutama untuk diri saya sendiri. Terkadang skenario hidup membawa kita pada titik yang membuat diri kita merasa ada di puncak lelah dan kecewa ketika apa yang terjadi ternyata jauh dari harapan kita. Bukan berarti tidak merasa bersyukur dengan keadaan yang ada meski kita menyadari semuanya sudah diatur olehNya dengan skenario yang terbaik. Manusiawi jika kita merasa kecewa dan lelah.
Saya selalu berpikir bahwa hidup ibarat bermain game, selalu ada pilihan untuk menghadapi rintangan dan tantangan yang akan membawa kita ke level berikutnya atau malah mengarahkan kita ke “game over” ketika kita memilih menyerah. Saya sering memberikan motivasi kepada murid-murid saya untuk memilih bertahan dan tetap berjuang apapun yang kita hadapi karena itu merupakan bagian dari “game”, tantangan dan rintangan akan selalu dihadapkan untuk kita berani menghadapi dan belajar dari kehidupan untuk naik ke level selanjutnya.
Saya sering membisikkan pada diri saya sendiri bahwa saya penasaran ingin melihat apa yang akan terjadi ketika saya memilih tidak menyerah. Seiring berjalannya waktu, semakin saya mencoba mengerti bahwa hal yang membuat kita bisa bertahan bukan dengan selalu berpikir positif, bahkan berpikir positif di waktu yang salah juga malah dapat menyakiti diri kita sendiri. Hal yang membuat kita bisa bertahan adalah bagaimana kita bisa menerima skenario yang disajikan oleh Tuhan untuk kita. Penerimaan bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai yang kita inginkan. Bahwa dalam hidup pasti kita akan mengalami kegagalan yang akan membuat kita belajar untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih kuat dari yang kita pikirkan.
Manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan. Hal terbaik adalah ketika kita belajar dari kesalahan, maka kita sedang membangun kekuatan karakter diri. Kita boleh memiliki idealisme bahkan ambisi dalam menjalani kehidupan kita. Tetapi bisikkan juga pada diri untuk menyisakan ruang untuk bisa menerima, bahwa segala hal buruk bisa terjadi dalam kehidupan. Tidak semua hal dalam kehidupan dapat kita kendalikan, dan itu tidak masalah. Satu-satunya hal dalam kehidupan yang dapat kita kontrol adalah diri kita sendiri. Berpikir bahwa it’s okay not to be okay, tidak masalah saat kita tidak baik-baik saja. Kita punya Tuhan dan diri sendiri yang terlatih untuk menerima kegagalan dan kekecewaan yang akan membawa kita ke level kehidupan selanjutnya, dengan diri yang lebih kuat dari sebelumnya.
Comments
Post a Comment